Monday, July 23, 2007

Yahoo Emoticon di Blogger Editor


Kamu memasang script Yahoo Emoticon di blogger, menulisi post-post kamu lewat template editor-nya blogger dan merasakan betapa kamu harus hafal yahoo emoticon sign atau kamu terpaksa bolak-balik tengok page Yahoo Smiley terus.

Jika kamu membayangkan betapa endahnya™ ;) jika emoticon yahoo itu ada di blogger template editormu, sehingga kamu nggak perlu susah-susah menghafal atau mencontek dari Yahoo Smiley maka yang harus kamu lakukan adalah sbb:
1. Download browser firefox
2. Buka brwoser firefox-mu.
3. Install grease monkey
4. Klik script ini, klik install.
5. Masuk ke template editormu di blogger, cari tag ini ]]></b:skin> kemudian taroh baris-baris CSS berikut ini diatasnya.

img.emoticon {
padding: 0;
margin: 0;
border: 0;
}

5. Done :), hasilnya sperti pada gambar dibawah ini.

Dengan metode diatas, maka script yang dipasang pada tutorial ini: Yahoo Emoticon menjadi tidak berguna/perlu lagi karena dengan metode baru diatas, program/script lewat grease monkey akan langsung meng'attach image dari yahoo messenger ke post editormu.

O, ya kalau kamu tertarik dengan emoticon seperti pada gambar paling atas, ala Ekowanz, maka pada langkah ke-empat, pasang aja script yang ini.

Sumber tulisan ini: 1 dan 2

Thursday, July 19, 2007

Tips lulus seleksi CPNS


I'am a looser L-). Ya, saya seorang pengecut. Saya tidak berani menerima amanah, tidak berani menerima titipan tugas dan tanggung jawab dari Tuhan. Saya seorang pengecut :(

Waktu itu do'a saya dikabulkan oleh Tuhan. Do'a saya supaya saya diloloskan dari test penerimaan CPNS dikabulkan oleh Tuhan Semesta Alam. Saya sudah diberikan kesempatan untuk bisa menjadi salah seorang dari empat orang peserta yang dinyatakan lulus, dari sekitar 5000an peserta test lainnya. Padahal, waktu itu modal saya hanya dua, usaha dan do'a :)

Tidak ada yang istimewa dari saya :">. Saya hanyalah anak seorang PNS yang sudah lama pensiun. Orang tua saya tidak punya cukup uang untuk sogok nyogok supaya saya bisa lolos diputaran pertama seleksi yang menentukan, test tertulis. Bisik-bisik tetangga, rumor dan issue yang beredar, tak ada uang sekian juta jangan harap bisa lolos seleksi :(

Modal saya hanyalah semangat dan do'a. Saya hanya yakin jika hasil test saya sempurna, nilai 9 atau 10, maka tidak akan ada alasan bagi mereka untuk menyisihkan saya. Oleh karena itulah saya belajar tiap hari. Saya membuka kembali buku pelajaran SMP dan SMA saya. Saya juga mempelajari type-type soal dari test-test tahun-tahun terdahulu. Tidak ada yang istimewa dari cara saya belajar, tapi memang saya tidak meluangkan waktu saya untuk hal-hal lain selain belajar dan belajar setiap hari, sampai hari H untuk test tiba.

O, ya. Saya juga tidak pernah lupa berdo'a kepada Tuhan yang maha Esa memohon agar saya dimudahkan dalam menjawab soal nantinya. Saya juga tidak lupa sholat tahajjud.

Penantian yang panjang itu akhirnya tiba.
Alhamdulillah, pengumuman hasil test adalah hadiah yang sangat indah untuk ayah dan ibu saya. Waktu itu saya (juga) sedang ikut program pemagangan di sebuah BUMN. Walau katanya bila ada penerimaan maka kami yang magang akan diprioritaskan, tapi fakta menunjukkan nepotisme sangatlah kental di BUMN ini. Beberapa orang yang dikenal memiliki hubungan dengan direksi tiba-tiba saja menjadi karyawan padahal tidak ada lowongan untuk itu. Sehingga hasil test tadi sangatlah menggembirakan orangtua, ... dan pacar :">. Ya, orangtua pacar saya selalu menanyakan kapan saya dapat pekerjaan tetap, padahal, perasaan wisuda belum juga lama ;)

Well, tentu saja saya harus mengikuti test lanjutan, wawancara dan pantohir(?). Waktu itu masih ada test uji untuk menentukan apakah di keluarga saya ada yang terlibat G30SPKI atau tidak.

Menghadapi wawancara saya juga mempersiapkan diri. Saya tidak mau gagal di tahapan ini walo banyak teman dan keluarga yang lebih khawatir dengan test pantohir. Karena seseorang bisa saja gagal tanpa alasan yang jelas di bagian ini. Mempersiapkan diri untuk diwawancara, saya mempelajari kembali skripsi saya, shingga kalaupun ditanya detil, bisa saya jelaskan panjang lebar :D

Wawancara tiba, giliran sayapun tiba, saya memasuki ruangan wawancara, yang rupanya di-isi oleh beberapa orang pewawancara. Saya rupanya digilir dari satu meja ke meja lain untuk diwawancarai.

Disinilah #-o saya shock. Pertanyaan dari pewawancara pertama buat saya shock berat. Begini pertanyaannya:
"Saudara tau permaenan catur ?"
"Tau Pak" jawab saya singkat.
Sambil mikirin soal-soal test tertulis yang sudah saya lewati, apa ada pertanyaan tentang catur.
Pertanyaan selanjutnya nih, yang bikin saya shock berat.
"Nah, kalau sodara tau permaenan catur, coba saudara sebutkEn ada berapa kotak dipapan catur tersebut"

Saya shock bukan karena ndak tau jawab, tapi shock karena koq teganya nanyain hal gituan. Tanya kek kembali secara random pertanyan-pertanyaan dari test tertulis yang sudah saya lewati, tanya kek pandangan saya tentang konsep NKRI, eh malah nanyai soal kotak dipapan catur.
Pertanyaan-pertanyaan selanjutnya dari pewancara laen adalah sami mawon. Ndak ada yang mutu 8-}. Nanyain anak keberapa, nanyain nama orangtua, padahal mereka kan, pasti sudah punya profil saya.

Akhirnya semua tahapan seleksi sudah saya lewati dengan baik. Saya dan teman-teman lain seangkatan yang juga diterima masuk PNS dirumahkan. Sambil menyelesaikan beberapa administrasi kecil kami menunggu SK pengangkatan. Nantinya (katanya) saya akan ditempatkan di Dispenda, cuman akan ditaroh di kabupaten mana saya belum tau.

O, ya. Dalam kesempatan yang hampir bersamaan, saya juga mengikuti seleksi test akademis dan psikotest dari sebuah perusahaan swasta asing yang mengadakan tour ke beberapa kota besar, Bandung, Jokja, Jakarta dan Palembang untuk merekrut graduate baru. Saya lupa yang mana yang duluan saya ikuti. Test ini atau test PNS yang duluan. Maklum, dah lama banget, sorry ;) Tapi yang jelas keduanya dalam waktu yang berdekatan.

Setelah test PNS saya kembali ke camp, melanjutkan magang saya. Tapi lagi-lagi saya harus minta ijin kepada atasan saya untuk terbang ke Kalimantan, site visit untuk interview. Saya memang sedang dimurahkan rejekinya oleh yang Maha Kuasa rupanya. Dari beberapa kota yang dikunjungi oleh perusahaan swasta asing tadi, saya termasuk salah seorang dari 9 orang yang akan diwawancari. Dan mereka butuh hanya 4 orang saja.

Wawancaranya asik. Hanya tiga orang, 2 expat satu nasional. Walau sedikit nervous tapi saya merasa yakin bisa meyakinkan mereka.

Tidak cukup seminggu surat perjanjian kerja tiba kerumah. Kebetulan saya sedang dirumah, hari Saptu dan telephon itu datang. Memastikan saya sudah menerima "offering letter" dan meyakinkan saya untuk segera datang ke site secepatnya.

Saya bingung. Dan dalam kebingungan saya, rupanya :-@ berita mudah tersebar ya :). Ada seseorang yang meyakinkan saya untuk stay aja (magang) karena bila ada kesempatan pasti saya akan dinominasikan dan masuk jadi karyawan tetap.

Ayah saya yang sangat saya cintai dan sayangi adalah seorang Ayah yang sangat bijak. Semuanya dikembalikan kesaya. Ayah hanya memberikan gambaran, gambaran umum bila menjadi seorang PNS dan bila menjadi seorang pekerja swasta. Ayah adalah cerminan saya bila menjadi seorang PNS, walau ayah juga meyakinkan saya dan menunjuk contoh beberapa saudara yang (bisa) sukses bila menjadi seorang PNS.

Akhirnya saya kembalikan semuanya ke Tuhan yang berkuasa atas hidup dan mati saya. Saya memutuskan dan sholat istikharah untuk memantapkan pilihan saya. Saya memutuskan untuk melepaskan amanah untuk menjadi PNS yang baik. Yang idealis, yang .. dstnya. Salah satu pertimbangan saya selain merasa tidak akan mampu melawan arus adalah saya akan mati berdiri bila menjadi PNS ;). Melihat teman seangkatan yang duluan masuk PNS, masuk kerja hanya untuk absen, kemudian baca koran, kemudian jalan-jalan, kemudian kembali lagi ke kantor untuk absen lagi. Saya membayangkan situasi ini :-L akan terjadi berhari-hari, berminggu-minggu, bertahun-tahun ? Bukan sebuah contoh yang baik memang. Saya juga yakin banyak yang tetap idealis, tetapi bayangan tadi tetap menghantui saya. Dan hantu terbesar saya adalah bayangan kehidupan ayah saya saat masih aktif menjadi PNS. Kejadian (sering) melihat uang bergepok-gepok diatas meja dirumah dan kemudian dibawa pulang kembali oleh tamu ayah saya menjadi pengalaman (menakutkan) tersendiri bagi saya.

Kenapa saya menceritakan riwayat hidup saya ini ?
Yah, saya hanya mau sharing untuk adek-adek yang mau ikut test CPNS. Kamu pasti bisa lulus jika mempersiapkan diri dengan baik. Saya yakin jika hasil testmu diatas rata-rata, tidak ada alasan bagi mereka untuk tidak meluluskanmu. Jadilah yang terbaik. Belajar dan do'a itu kuncinya.

Wednesday, July 18, 2007

Feedburner di blogspot


Sisi baeknya si Mbah mengakuisisi FeedBurner sudah mulai kelihatan saat si Mbah ngasih option buat blogger yang ngeblog di blogspot untuk me-redirect pelanggan subscriber feeds bawaannya blogspot ke feedburner.

Maksutnya, subscriber blog ini yang berlangganan lewat
http://maid3n.blogspot.com/feeds/posts/default
Akan diredirect ke http://feeds.feedburner.com/tOekang secara otomatis. Dengan begitu subscriber yang berlangganan feed blog ini lewat feed defaultnya blogspot tetap ke-track dan kehitung.
Jika kamu liat pertambahan angka yang (cukup) lumayan pada banner kecil di kolom sebelah kiri blog ini dari sekitar 30-an (minggu lalu) menjadi 60-an, itu adalah efek dari pelanggan yang berlangganan via feed default-nya blogger. Anyway, lumayanlan buat blog yang baru dibuat January kemaren.O ya, untuk mengaktifkan option tadi mudah saja. Cukup login account-mu di Blogger, kemudian select Settings | Site Feed, masukin alamat feedmu di FeedBurner, kemudian click "Save Settings".

Perlukahnya memajang "subscriber count"

Jawabnya, iya perlu.
Kenafa ? Ya karena saya berkaca pada diri saya sendiri aja :)
Pada saat saya berkunjung ke blog-blog orang lain, biasanya mata saya pertama kali akan (juga) melihat pernak-pernik blog tersebut, blogroll-nya, siapa saja yang komen di blognya, termasuk juga gambar "subscriber count" tadi.

Jika saya melihat angka "subscriber count" yang cukup banyak maka saya akan berfikir bahwa blog tersebut musti cukup popular sampai dilanggani banyak orang, sehingga saya akan tergerak, untuk juga melanggani-nya. Demikianlah cara kerjanya :D

Shortcut ?

Biasanya blogger saat bikin alamat feed di FeedBurner memakai nama blognya atau namanya sendiri misal:

http://feeds.feedburner.com/BennyChandra, feed-nya Benny Chandra
http://feeds.feedburner.com/endagoblogmedia, Enda poenya
http://feeds.feedburner.com/tOekang, poenya saya :D

Nah jika si blogger tidak memajang image "subscriber count" diblognya, sebenarnya kamu bisa mengintip berapa jumlah pelanggan dari blog tadi dengan cara menambahkan ~fc setelah feeds.feedburner.com menjadi:

http://feeds.feedburner.com/~fc/BennyChandra
http://feeds.feedburner.com/~fc/endagoblogmedia
http://feeds.feedburner.com/~fc/tOekang

hmmmm ... Jika kamu kefikiran mau naroh image "subscriber count" blog-blog tadi diblogmu, kamu juga bisa melakukannya. Cukup dengan menaroh tag berikut disidebar blogmu:
<img src="http://feeds.feedburner.com/~fc/tOekang"</a>
Tapi tentu akan lucu jika seseorang memview source image tadi dan mendapati nama feed-nya serasa nggak nyambung dengan namamu atau nama blogmu misal namamu si ableh ngeblog seputar IT di ableh.com tapi nama feed-nya =)) http://feeds.feedburner.com/BlogSubversive

Sekalian aja :-" kalau ingin meng-impress pacar kamu, pajang aja punyanya Problogger :)
<img src="http://feeds.feedburner.com/~fc/ ProbloggerHelpingBloggersEarnMoney"</a>
Gimana ?

Tuesday, July 17, 2007

Plagiarisme (lagi)


Marah X(, kesal ~X(, sebel, campur sari dah :) Saat kamu mengetahui tulisanmu dijiplak oleh blogger laen. Sebijak-bijaknya kamu, pasti ada perasaan "ngurut dada" saat karyamu di "akui" sebagai karya orang laen.

Sebenarnya plagiarisme atau penjiplakan itu apa sih ?
Menurut Wiki:
Plagiarisme atau penjiplakan adalah penggunaan gagasan, informasi, atau tulisan orang lain tanpa memberikan informasi yang cukup tentang sumber aslinya.

Plagiarisme berbeda dengan pelanggaran hak cipta, yang merupakan pelanggaran terhadap hak pemanfaatan terhadap suatu karya.

Berbeda dengan pelanggaran hak cipta, plagiarisme tidak tergolong kepada tindakan hukum atau kriminal. Namun tindakan ini tergolong pelanggaran moral
Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa:
Penjilakan tulisan atau artikel di blog bukanlah perbuatan kriminal atau perbuatan melanggar hukum. Jadi karena bukan perbuatan yang melanggar hukum maka tidak ada sanksi hukumnya. Tetapi walaopoen begitu, plagiarisme tetep, jelas tindakan asusila.

Dan bukankah tidak seorang bloggerpun yang mau menyandang predikat L-) plagiat ? Sehingga sebagai seorang manusia yang beragama kita harus selalu berfikir positif. Dengan begitu :-?, ada tiga alesan logis kenapa penjiplakan tetap exist di dunia perblog-an.

1. Tidak tau kalau njiplak adalah perbuatan asusila
Jangan mengira semua isi kepala sama. Rambut sama item tapi soal pengetahuan sudah pasti beda-beda. Sehingga tidak tau atau tidak mengerti akan norma susila yang dilanggar saat menjiplak konten/post/tulisan/karya blogger lain adalah mungkin saja.

2. Tau tapi tidak mau tau
Type blogger seperti ini barangkali karena berfikir simple. "ah gitu aja koq repot :)"

3. Tidak tau sumber aslinya
Dijaman web 2.0 sekarang ini dimana suatu tulisan sangat mudah disebar luaskan, bisa jadi sumber aslinya menjadi kabur. Apalagi kalau SEO blog asli tidak bagus sehingga tulisannya masuk ke halaman "sekian" saat dirangking oleh si Mbah Google atau si nYahoo.

Artikel terkait:
http://lita.inirumahku.com/blogging/lita/love-simply-dear-dont-copy/
http://journey.zeventina.com/?p=167
http://anotherfool.wordpress.com/2007/03/03/ plagiarisme-sebuah-pesan-buat-saya-dan-mungkin-buat-para-blogger-lain/

Saturday, July 14, 2007

Only The Good Die Young


Photo: http://www.majalahtrust.com/indikator/images/koktail-taufik-dok.jpg

Wednesday, July 4, 2007

Newspeak Terorisme


Newspeak Terorisme
Posted by: "Farid Gaban" faridgaban@yahoo.com

Tue Jun 19, 2007 10:56 pm (PST)

Membunuh orang tak berdosa adalah kejahatan yang patut dikutuk. Period. Pelakunya harus diadili sekeras-kerasnya, meski dengan prosedur yang benar. Peran media sangat penting dalam menentukan arah penyidikan dan mengawal "prosedur yang benar" tadi.

Namun, sejak awal isu terorisme Jemaah Islamiyah menjadi aktual (selepas 11 September 2001), saya selalu risau dengan cara media massa, baik internasional maupun lokal memberitakannya. Mengikuti secara detil beberapa kasus, saya berkesimpulan media-massa telah banyak kehilangan daya kritis dan rentan menjadi alat propaganda.

Mengikuti konsep Homeland Security Act dan Patriot Act di Amerika, Indonesia mensyahkan UU Anti-Terorisme selepas Tragedi Bom Bali. Polisi dan badan intelijen sangat berperan dan berkuasa di sini, untuk menangkap, memeriksa, menembak, membunuh, menyadap dan semua hal yang dipahami sebagai hak asasi warga negara. Tanpa ada check and balance dari lembaga lain, termasuk pers, polisi dan aparat intelijen sangat potensial menyalahgunakan kekuasaan dan memanipulasi publik dalam isu ini.

Apa yang terjadi di Amerika sekarang adalah fenomena "McCarthyism"(untuk memahami istilah ini kita perlu nonton filmnya George Clooney "Good Night and Good Luck"). Dulu "komunisme" kini "terorisme". Hal yang sama sedang terjadi di Indonesia.

"Terorisme" menjadi newspeak baru, meminjam Noam Chomsky, sebuah kata yang sudah "ditekuk dan ditundukkan" untuk menjadi label sekehendak penggunanya. Sama seperti "komunisme" atau "kiri" atau "fundamentalis kanan" di masa Orde Baru. Orang yang terkena newspeak cenderung sudah dianggap bersalah, tidak patut dibela, tidak perlu dihargai lagi hak-haknya. Tuduhan atau sangkaan saja sudah cukup untuk membunuh hak sipilnya.

Jika wartawan ingin menulis tentang terorisme, saya kira ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Yang pertama-tama, adalah memahami apa yang disebut terorisme sebenarnya, apa bedanya dengan kekerasan biasa. "Terorisme" per definisi adalah "kekerasan dengan motif politik", jadi ada goal atau tujuan politik dari kekerasan (pembunuhan, penyanderaan, pemboman) itu.

Jadi terorisme selalu dilakukan oleh sebuah gerakan politik. Gerakan ini umumnya memiliki sayap politik dan sayap militer. Sayap militer inilah yang biasa melakukan kekerasan, menunjukkan kekuatan, agar sayap politik/diplomasi memperoleh amunisi dalam bargaining-power dari apa yng dituntut dan diinginkan. Gerakan seperti ini kadang tidak sungkan untuk mengklaim kekerasan yang tidak dibuatnya hanya agar dikesankan kuat, memiliki power, yang nanti akan digunakan dalam negosiasi politik.

Itulah yang terjadi di Irlandia Utara (ada Sein Fenn, sayap politik, dan ada IRA, sayap militer), di Basque (Spanyol), di Palestina, di Chehnya, atau di Aceh di masa lalu. Atau bahkan dalam perang kemerdekaan Indonesia. Serangan Fajar Soeharto, misalnya, adalah gertak sambal militer untuk memperoleh daya tawar politik di lapangan diplomasi. Semuanya memiliki goal politik yang jelas.

Sebuah gerakan teror kadang hanya mengancam akan meledakkan sesuatu gedung, misalnya, dengan sebuah tuntutan politik yang jelas. Dan mereka akan mengurungkan peledakan jika tuntutannya dipenuhi.

Motif politik inilah yang absen dalam rangkaian teror bom "Jemaah Islamiyah" di Indonesia, sejak "bom Natal" (sebelum 11 September Amerika) hingga "Bom Bali", "Bom Marriott" dan "Bom Kedutaan Australia di Jalan Kuningan". Bahkan motif politik itu absen dalam Tragedi 11 September di Amerika.

Kita selalu mendengar motif itu bukan dari pelaku atau tertuduh sendiri, melainkan dari George Bush ("mereka membenci demokrasi dan kebebasan ala Amerika") atau dari polisi Indonesia ("mereka membenci orang kafir").

Tidak pernah ada klaim dari pelaku teror untuk ledakan di WTC 11 September 2001, tidak pula dari serangkaian bom di Indonesia. Jika Usamah bin Laden dalangnya, misalnya, kenapa dia justru membantah telah melakukan teror di Amerika itu? Kenapa dia menolak mendapatkan daya taawr politik yang demikian tinggi? Hal serupa terjadi di Indonesia.

Kita bisa mengatakan di sini: tidak ada motif politik dari para pelakunya, bahkan jika para tersangka itulah yang benar-benar membunuh dan meledakkan bom. Tidak ada signifikansi politik bagi mereka, bahkan jika mereka memiliki goal politik yang jelas (selama ini tidak jelas).

Sebaliknya dari itu, teror bom baik di Amerika maupun Indonesia justru memberikan leverage politik besar bagi George Bush atau keuntungan politik maupun material bagi Datasemen 88/Pemerintahan Yudhoyono, sama seperti "Teror Komando Jihad" memberi leverage politik pada Rezim Soeharto dulu.

"Jemaah Islamiyah" mungkin benar-benar ada, sama eksis-nya dengan "Komando Jihad" di masa Orde Baru atau "laskar ini dan laskar itu" yang siapa saja bisa membuatnya. Tapi, saya tidak bisa sampai sejauh ini memahami apa goal dan motif politik dari gerakan itu.

Ada banyak orang yang bisa "Jemaah Islamiyah" definisikan sebagai kafir, tapi kenapa orang kafir di Cafe itu pada hari itu yang mereka bunuh? Apa pula signifikansi politiknya, sesuai dengan tujuan politik mereka? Punyakah mereka sayap politik/diplomasi yang bisa menangguk daya tawar dalam negosiasi politik dari kekerasan di Bali itu?

Aspek kedua yang perlu dipahami oleh para wartawan terletak pada intisari dari profesi ini. Menurut Bill Kovach, "jurnalisme adalah dispilin verifikasi". Verifikasi artinya menguji, memeriksa sejumlah klaim. Apa yang dikatakan oleh polisi dan aparat intelijen adalah KLAIM (bahwa si anu terlibat dalam anu dan merencanakan anu), tidak otomatis klaim itu merupakan FAKTA. Percaya apa saja yang dikatakan oleh polisi adalah mengebiri profesi jurnalisme di tingkat yang paling dasar.

Banyak media (televisi dan kantor berita khususnya) tidak bisa melakukan verifikasi untuk alasan yang bisa dipahami, karena keterhimpitan deadline misalnya. Dalam hal ini, banyak media harus bersikap fair kepada pembacanya. Kantor-kantor berita seperti AFP, Reuters atau Associated Press, sering sekali menambahkan frase "The authenticity of the claim could not be immediately verified"--sebuah pengakuan terbuka kepada pembaca/pemirsa bahwa mereka belum sempat membuat verifikasi.

Namun, juru propaganda kini dididik pula untuk memahami bagaimana cara wartawan bekerja. Wartawan dan media kini hidup dalam siklus berita (news cycle) yang makin cepat, jam bahkan menit. Ditimbun oleh peristiwa, fakta dan klaim terus-menerus, wartawan dan media rentan untuk lupa melakukan verifikasi.

Dalam isu terorisme internasional, misalnya, kantor-kantor berita terus mengulang-ulang frase yang sama, bahwa "The authenticity of the claim could not be immediately verified"--tanpa benar-benar menunaikan pekerjaan rumahnya, yakni verifikasi. Dan terus-menerus menyajikan berita "setengah matang" kepada audiens-nya, tanpa sadar bahwa apa yang sebenarnya "setengah-fakta" kemudian ditelan pembaca dan pemirsanya sebagai "fakta".

Di tengah gempuran peristiwa-peristiwa setiap hari, didera "siklus berita" yang kian pendek (jam dan menit), para wartawan mudah terjangkit amnesia (lupa apa yang mereka tulis/tayangkan dua pekan lalu) dan tidak sempat melakukan verifikasi sementara peristiwa-peristiwa baru terus muncul.

Sudah begitu ditambah lagi dengan daya kritis yang tumpul, prejudice "anti-Islam" yang membuat mereka lebih cenderung hanya percaya pada polisi. Lebih buruk lagi, media/wartawan jarang memiliki kerendahan hati untuk meminta maaf. Adakah media di sini yang meminta maaf secara sepadan untuk pemberitaan mereka tentang Abu Bakar Baasyir yang sudah mereka identikkan sebagai monters di masa lalu?

Tuesday, July 3, 2007

Dia


[Masa laloe]
Transit di Denpasar, sepulang dari jalan-jalan keluar negeri ngabisin duit rakyat berkedok study banding X( saya menyempatkan kopi darat dengan si-x. Kenal si-x cukup lama, awalnya lewat saling komen di blog masing-masing.

Tiba di toko kaset (janjian ketemu koq ditoko kaset :P) ontime, saya binun™, celingak celinguk nyari wajah yang saya sudah familiar banget. Karena nggak nemu akhirnya saya coba ring dia sambil merhatiin orang-orang yang ada.

Seseorang mengangkat :)] hape-nya, kemudian saya dekati.
Mai : hi :), si-x ?
si-x : Iya ... nyodorin tangan
Mai : Ini serius ? Kamu koq :-O beda banget ya sama foto diblogmu
si-x : ;)) Emang bukan photo saya. Kamu sendiri koq beda sama photo diblogmu
Mai : O, Itukan asal comot aja dari internet :)
si-x : Dasar :P ... Eh btw, koq kamu mau sih ketemu sama saya ? Diphoto itu kan saya jelek banget :D
si-x : Kamu juga sama kan ... :)


[Masa Sekarang]
- Blog saya yang biasa di kunjungi si-x sudah lama saya hapus.
- Si-x sudah menikah & saya masih sering mengunjungi blog-nya. Membaca dan memberi komentar. Bukan dengan nick MaIDeN tentunya :P
- Photo: http://www.friendster.com/photos/28450955/332137421/19872

PS. Semoga dia nggak nemu post ini hehe ;))

Belajar pemrograman itu mudah


Jaman doeloe jadul itoeh:-?, karena tuntutan kurikulum saya terpaksa belajar kerja di sebuah perusahaan BUMN yang cukup kaya raya. Saat itoeh, kami-kami, mahasiswa-mahasiswi kere, masih nenteng kotak disket berisi DOS, wordstar, ChiWriter(?) dan lotus. Namoen sialnya itoeh disket rupanya virusan. Saya baru nyadar, keringat dingin :-S saat itoeh viroes bikin rusak harddisk seorang staff yang komputernya selalu saya pinjam pakai buat ngetik laporan.

Terpacu oleh pengalaman tidak wuennnak itoelah akhirnya saya mempelajari simusuh kurang ajar tadi. Berbekal elmu trial & error saya mulai otak-atik bahasa assembler. Buku panduan bahasa assembler datang kemudian tapi porsi terbesar elmu yang didapat lebih pada pengalaman otodidak. Awalnya syusyah .. La wong background saya :-$ bukan IT. Pernah sih dapet pelajaran fortran, tapi itupun hanya sekali seminggu selama enam bulan saja :D.

Awalnya binun #:-S tapi lama-lama malah mengasyikkan. Bikin tidur larut apalagi saat hampir menemukan metode baru yang bisa bikin itoeh makluk ciptaan tidak terdeteksi B-) sama Vscan, Tbscan dan Avp. Waktu itoeh daftar interupt-interupt sampai hapal luar kepala. 1ch timer, 27h memory resident =:), 21h kembali kedos (?), lupa ah.. ;)

Sisi baiknya pernah ditempa belajar begituan, dijaman gini saya jadi nggak nemu kesulitan kalau ketemu bahasa pemrograman baru. Paling juga begitu-begitu juga :D

.. ah masa laloeku ;))

Sunday, July 1, 2007

Mempercepat kinerja browser dengan Proxomitron


Kaget saya telat hampir 3 tahun. Ya, seharusnya saya kaget tiga tahun yang lalu. Awalnya saya mau sharing tools/program-program yang pernah dan atau saya pakai selama ini. Dan saya mau sharing soal proxomitron. Proxomitron adalah program web filter yang sangat powerful. Saya memakainya pada jaman dahulu itu :-$, jaman masih sering:-?... pokoknya jaman dulu lah :D

Proxomitron awalnya di bikin oleh Scott R. Lemmon untuk dipake sendiri dan akhirnya dia memutuskan untuk membaginya kepada semua orang. Saya pernah email beliau, bertanya tentang beberapa hal dan balasannya cukup bagus dan informatif. Malam ini saya kaget waktu mau sharing soal proxomitron trus buka proxomitron.org isinya sudah beda dengan yang ada di memory saya. Dari hasil googling rupanya sang Master sudah dipanggil olehNya.

Proxomitron adalah program yang mengintercept HTTP traffic dari dan ke web server. Simplenya gini deh. Pada waktu kamu mengetikkan URL, misal namakamu.blogspot.com dibrowser kamu, enter, maka browser kamu akan mengirimkan baris-baris perintah tertentu ke web server-nya blogger. Blogger.com akan membaca perintah tersebut kemudian membalasnya dengan mengirimi/mengupload isi dari namakamu.blogspot.com untuk di tampilkan di browser kamu.

Nah, fungsi Proxomitron disini adalah sebagai jembatan/filter dari arus masuk dan keluar dari perintah-perintah yang dikirim/diterima oleh si browser. Dengan itu berarti Proxomitron bisa melakukan banyak hal seperti ngebunuh cookies, ngebante iklan pop-up yang nyebelin ituh, dan banyak lagi, misal memodifikasi pesan di HTTP header misal nama browser yang kamu pake, ngeblock IP address tertentu, me-redirect browser kamu melewati remote proxy, misal lewat anonymous proxy sehingga bisa kamu pake buat ngadalin blog yang jidatnya dipaksa visitornya ditempelin bendera:P.


Singkatnya program ini layak pakai buat kamu yang ini mempercepat kerja browser saat nampilin suatu blog/web. Program ini cocok buat kamu yang nggak suka :-S dengan cookies yang diem-diem di taroh di komputer kamu, anti iklan pepsi popup, pengen jadi anonymous surfer dll.

Well, untuk jelasnya silakan baca tentang proxomitron ini di wiki, dan detailnya tentang apa yang bisa dilakukan oleh proxomitron di website clone-nya proxomitron.org yang lama, yaitu: proxomitron.info.
Yang langsun mau nyobi, download aja programnya disini

Recent Comments