Thursday, May 31, 2007
100% Bebas Asap Rokok
Halooowwww
Sebuas buasnya harimau tidak akan memakan anaknya sendiri, betulllll ?
Sekejam kejamnya perampok tidak pingin anaknya jadi perampok juga, betullll ?
Sehina hinanya pelacur tidak mau anaknya jadi pelacur juga, betullll ?
Secandu candunya perokok tidak rela anaknya jadi perokok juga, betulll ?
Betul apa tidak ?
Halooowwww ... ?
Secandu-candunya anggota DPR merokok tidak akan rela rakyatnya jadi pecandu rokok juga, betulll ?
Secandu-candunya anggota DPR merokok tidak akan membuat UU Pengendalian dampak Produk Tembakau terhadap Kesehatan yang merugikan rakyat, betulll ?
Eh kalau yang ini betul tidaks™ ya ? Halooowwww ... ?
Peta Perokok di Kalangan Wakil Rakyat di Senayan,
Departemen Kesehatan RI baru-baru ini merilis sebuah hasil survei mengenai perokok. Survei itu menjadi menarik karena yang menjadi objek penelitian adalah anggota DPR RI. Apalagi, saat ini para wakil rakyat tersebut mendapat desakan publik untuk segera merampungkan draf RUU tentang Pengendalian Dampak Produk Tembakau terhadap Kesehatan.
Survei dilakukan dengan membandingkan antara anggota dewan yang perokok (smoke) dan yang bukan perokok (not smoke). Dari riset itu, ditemukan fakta bahwa persentase perokok tertinggi berada di Fraksi Partai Golkar. Hampir 60 persen anggota partai tersebut perokok. Urutan selanjutnya adalah Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) yang mencapai angka 55 persen.
Berturut-turut selanjutnya, FPAN (42 persen), FPDIP (38 persen), FBPD (36 persen), FPPP (28 persen), FPD (24 persen), dan FPBR (15 persen). Sedangkan FPKS dan FPDS mengukir prestasi luar biasa, yaitu nol persen. Artinya, tak ada satu pun kader PKS dan PDS di parlemen yang perokok.
Dari Tabel bisa dilihat jumlah anggota DPR yang perokok, tertinggi ada pada Fraksi Golkar sebanyak 77 orang, diikuti oleh Fraksi PDIP sebanyak 41 orang dan Fraksi PKB sebanyak 29 orang.
Masih ada harapan ?
Walau pemilu 2009 masih jauh, angka-angka tadi bisa menjadi acuan bagi kita yang peduli dengan kesehatan. Logikanya sederhana aja, kalau saya anggota DPR, perokok dan membuat UU tentang pengendalian rokok, saya pasti tidak akan membuat UU yang merugikan hobi saya untuk merokok. Betullll ????? Halowwwww .....
Sebagai anggota DPR yang hobi ngerokok, bagaimana mungkin saya meloloskan UU yang mengharuskan produsen rokok menempelkan gambar-gambar seram di bungkus rokok favorit saya seperti gambar dibawah ini nih :D ... Sory sory lah yawwww :P
Jadi mulai dari sekarang, catet itu. Jangan pilih parte yang punya budaya merokok
Sebuas buasnya harimau tidak akan memakan anaknya sendiri, betulllll ?
Sekejam kejamnya perampok tidak pingin anaknya jadi perampok juga, betullll ?
Sehina hinanya pelacur tidak mau anaknya jadi pelacur juga, betullll ?
Secandu candunya perokok tidak rela anaknya jadi perokok juga, betulll ?
Betul apa tidak ?
Halooowwww ... ?
Secandu-candunya anggota DPR merokok tidak akan rela rakyatnya jadi pecandu rokok juga, betulll ?
Secandu-candunya anggota DPR merokok tidak akan membuat UU Pengendalian dampak Produk Tembakau terhadap Kesehatan yang merugikan rakyat, betulll ?
Eh kalau yang ini betul tidaks™ ya ? Halooowwww ... ?
Peta Perokok di Kalangan Wakil Rakyat di Senayan,
Departemen Kesehatan RI baru-baru ini merilis sebuah hasil survei mengenai perokok. Survei itu menjadi menarik karena yang menjadi objek penelitian adalah anggota DPR RI. Apalagi, saat ini para wakil rakyat tersebut mendapat desakan publik untuk segera merampungkan draf RUU tentang Pengendalian Dampak Produk Tembakau terhadap Kesehatan.
Survei dilakukan dengan membandingkan antara anggota dewan yang perokok (smoke) dan yang bukan perokok (not smoke). Dari riset itu, ditemukan fakta bahwa persentase perokok tertinggi berada di Fraksi Partai Golkar. Hampir 60 persen anggota partai tersebut perokok. Urutan selanjutnya adalah Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) yang mencapai angka 55 persen.
Berturut-turut selanjutnya, FPAN (42 persen), FPDIP (38 persen), FBPD (36 persen), FPPP (28 persen), FPD (24 persen), dan FPBR (15 persen). Sedangkan FPKS dan FPDS mengukir prestasi luar biasa, yaitu nol persen. Artinya, tak ada satu pun kader PKS dan PDS di parlemen yang perokok.
Dari Tabel bisa dilihat jumlah anggota DPR yang perokok, tertinggi ada pada Fraksi Golkar sebanyak 77 orang, diikuti oleh Fraksi PDIP sebanyak 41 orang dan Fraksi PKB sebanyak 29 orang.
Masih ada harapan ?
Walau pemilu 2009 masih jauh, angka-angka tadi bisa menjadi acuan bagi kita yang peduli dengan kesehatan. Logikanya sederhana aja, kalau saya anggota DPR, perokok dan membuat UU tentang pengendalian rokok, saya pasti tidak akan membuat UU yang merugikan hobi saya untuk merokok. Betullll ????? Halowwwww .....
Sebagai anggota DPR yang hobi ngerokok, bagaimana mungkin saya meloloskan UU yang mengharuskan produsen rokok menempelkan gambar-gambar seram di bungkus rokok favorit saya seperti gambar dibawah ini nih :D ... Sory sory lah yawwww :P
Jadi mulai dari sekarang, catet itu. Jangan pilih parte yang punya budaya merokok
No comments yet